REPUBLIKA.CO.ID,YOGYKARTA - Sekitar 270.000 perempuan di Indonesia meninggal dunia setiap tahun akibat kanker leher rahim atau serviks. Demikian kata Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Titik Kuntari MPH.
"Berdasarkan data, setiap tahun sekitar 500.000 perempuan di Indonesia didiagnosis terinfeksi kanker serviks. Dari jumlah itu, sekitar 270.000 penderita meninggal dunia," katanya di Yogyakarta, Kamis (24/2).
Di Indonesia, menurut dia, kanker serviks telah menjadi pembunuh nomor satu dari keseluruhan kanker. Kanker serviks merupakan penyakit kanker paling umum kedua yang biasa diderita perempuan berusia 20-55 tahun.
"Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh dalam leher rahim. Kanker itu terjadi pada serviks uterus. Yakni, suatu daerah pada organ reproduksi perempuan yang merupakan pintu masuk ke rahim yang terletak antara rahim dengan vagina," katanya.
Berdasarkan survei yang melibatkan 5.423 perempuan di Asia dan dilakukan pada sembilan negara termasuk Indonesia, data menunjukkan hanya dua persen perempuan yang mengetahui infeksi human papilloma virus (HPV) merupakan penyebab kanker serviks. "Jadi, pengetahuan perempuan mengenai penyebab kanker serviks masih sangat kurang. Rendahnya tingkat pengetahuan dipercaya memperburuk kondisi yang ada dan diperkirakan angka kejadian kanker serviks terus meningkat setiap tahunnya," katanya.
Padahal, menurut dia, ada cara mudah terhindar dari kanker serviks melalui vaksinasi. Deteksi dini dan vaksinasi dapat menekan angka kejadian kanker serviks pada perempuan Indonesia. "Metode deteksi dini dengan papsmear sudah lama ditemukan. Tetapi, yang melaksanakannya itu masih sangat terbatas," katanya.
Titik mengatakan perempuan yang aktif secara seksual dengan berganti-ganti pasangan, berhubungan seks pertama pada usia kurang dari 18 tahun, dan merokok memiliki risiko terinfeksi kanker serviks. "Namun demikian, perilaku yang meningkatkan risiko terkena kanker serviks tersebut saat ini disinyalir justru meningkat, seperti seks bebas, hubungan seks pertama pada usia kurang dari 18 tahun, dan merokok," katanya.
"Berdasarkan data, setiap tahun sekitar 500.000 perempuan di Indonesia didiagnosis terinfeksi kanker serviks. Dari jumlah itu, sekitar 270.000 penderita meninggal dunia," katanya di Yogyakarta, Kamis (24/2).
Di Indonesia, menurut dia, kanker serviks telah menjadi pembunuh nomor satu dari keseluruhan kanker. Kanker serviks merupakan penyakit kanker paling umum kedua yang biasa diderita perempuan berusia 20-55 tahun.
"Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh dalam leher rahim. Kanker itu terjadi pada serviks uterus. Yakni, suatu daerah pada organ reproduksi perempuan yang merupakan pintu masuk ke rahim yang terletak antara rahim dengan vagina," katanya.
Berdasarkan survei yang melibatkan 5.423 perempuan di Asia dan dilakukan pada sembilan negara termasuk Indonesia, data menunjukkan hanya dua persen perempuan yang mengetahui infeksi human papilloma virus (HPV) merupakan penyebab kanker serviks. "Jadi, pengetahuan perempuan mengenai penyebab kanker serviks masih sangat kurang. Rendahnya tingkat pengetahuan dipercaya memperburuk kondisi yang ada dan diperkirakan angka kejadian kanker serviks terus meningkat setiap tahunnya," katanya.
Padahal, menurut dia, ada cara mudah terhindar dari kanker serviks melalui vaksinasi. Deteksi dini dan vaksinasi dapat menekan angka kejadian kanker serviks pada perempuan Indonesia. "Metode deteksi dini dengan papsmear sudah lama ditemukan. Tetapi, yang melaksanakannya itu masih sangat terbatas," katanya.
Titik mengatakan perempuan yang aktif secara seksual dengan berganti-ganti pasangan, berhubungan seks pertama pada usia kurang dari 18 tahun, dan merokok memiliki risiko terinfeksi kanker serviks. "Namun demikian, perilaku yang meningkatkan risiko terkena kanker serviks tersebut saat ini disinyalir justru meningkat, seperti seks bebas, hubungan seks pertama pada usia kurang dari 18 tahun, dan merokok," katanya.
Delapan Tipe Virus Pemicu Kanker Serviks
(Redaksi : Pengobatan Virus HSV : minum VCO secara rutin, dan gunakan Crystal X untuk kebersihan miss "V")
Kanker merupakan pembunuh wanita kedua di dunia.
Tim peneliti gabungan telah menemukan delapan jenis tipe human papillomavirus (HPV) yang menjadi pemicu 90 persen kanker serviks di seluruh dunia. Temuan ini penting untuk pengembangan vaksin serviks yang lebih baik.
Produsen obat GlaxoSmithKline dan Merck & Co. memang telah membuat vaksin untuk mencegah kanker. Tetapi dengan ditemukannya delapan tipe HPV, vaksin bisa dikembangkan lebih baik lagi.
Kanker merupakan pembunuh wanita kedua di dunia dengan angka kematian mencapai 328 ribu setiap tahun.
Penelitian besar ini melihat data yang terkumpul selama 60 tahun pada 10.575 kanker serviks di 38 negara. Tim internasional dibentuk dan dikepalai oleh Silvia de Sanjose dari Catalan Institute of Oncology di Barcelona, Spanyol.
Hasil penelitian menunjukkan, delapan tipe HPV yang menjadi pemicu utama kasus kanker serviks di seluruh dunia yaitu tipe virus 16, 18, 45, 33, 31, 52, 58, dan 35, dalam urutan frekuensi. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam Lancet Medical Journal
Vaksin produksi GSK, Cervarix, dan produksi Merck, Gardasil, hanya melindungi HPV tipe 16 dan 18. Melalui lintas perlindungan, sebagian juga terhadap HPV tipe 31 dan 45.
Banyak negara-negara kaya mulai melakukan program sosialisasi imunisasi HPV untuk wanita sebelum aktif secara seksual. Tetapi secara umum harga vaksin terlalu mahal dan tidak dapat diakses untuk kebanyakan orang yang tinggal di negara-negara miskin.
"Temuan penelitian ini memperkuat alasan untuk pencegahan kanker leher rahim melalui penggunaan vaksin yang ada dan akan membantu pengembangan vaksin generasi kedua terhadap beberapa tipe HPV lainnya," kata De Sanjose, seperti dikutip dari msnbc.com.
Lebih dari 118 tipe HPV teridentifikasi. Sekitar 40 di antaranya menginfeksi saluran genital dan sebanyak 12 tipe diketahui sebagai pemicu kanker.
Dari penelitian yang melihat kasus kanker serviks di Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, Afrika, Asia dan Oceania ini, peneliti juga menemukan tipe HPV yang jarang ditemui yaitu tipe 26, 30, 61, 67, 69, 82, dan 91. Tipe HPV tersebut juga bisa menjadi pemicu kanker serviks tetapi kemungkinannya hanya satu persen kasus di seluruh dunia.
Kanker merupakan pembunuh wanita kedua di dunia.
Tim peneliti gabungan telah menemukan delapan jenis tipe human papillomavirus (HPV) yang menjadi pemicu 90 persen kanker serviks di seluruh dunia. Temuan ini penting untuk pengembangan vaksin serviks yang lebih baik.
Produsen obat GlaxoSmithKline dan Merck & Co. memang telah membuat vaksin untuk mencegah kanker. Tetapi dengan ditemukannya delapan tipe HPV, vaksin bisa dikembangkan lebih baik lagi.
Kanker merupakan pembunuh wanita kedua di dunia dengan angka kematian mencapai 328 ribu setiap tahun.
Penelitian besar ini melihat data yang terkumpul selama 60 tahun pada 10.575 kanker serviks di 38 negara. Tim internasional dibentuk dan dikepalai oleh Silvia de Sanjose dari Catalan Institute of Oncology di Barcelona, Spanyol.
Hasil penelitian menunjukkan, delapan tipe HPV yang menjadi pemicu utama kasus kanker serviks di seluruh dunia yaitu tipe virus 16, 18, 45, 33, 31, 52, 58, dan 35, dalam urutan frekuensi. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam Lancet Medical Journal
Vaksin produksi GSK, Cervarix, dan produksi Merck, Gardasil, hanya melindungi HPV tipe 16 dan 18. Melalui lintas perlindungan, sebagian juga terhadap HPV tipe 31 dan 45.
Banyak negara-negara kaya mulai melakukan program sosialisasi imunisasi HPV untuk wanita sebelum aktif secara seksual. Tetapi secara umum harga vaksin terlalu mahal dan tidak dapat diakses untuk kebanyakan orang yang tinggal di negara-negara miskin.
"Temuan penelitian ini memperkuat alasan untuk pencegahan kanker leher rahim melalui penggunaan vaksin yang ada dan akan membantu pengembangan vaksin generasi kedua terhadap beberapa tipe HPV lainnya," kata De Sanjose, seperti dikutip dari msnbc.com.
Lebih dari 118 tipe HPV teridentifikasi. Sekitar 40 di antaranya menginfeksi saluran genital dan sebanyak 12 tipe diketahui sebagai pemicu kanker.
Dari penelitian yang melihat kasus kanker serviks di Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, Afrika, Asia dan Oceania ini, peneliti juga menemukan tipe HPV yang jarang ditemui yaitu tipe 26, 30, 61, 67, 69, 82, dan 91. Tipe HPV tersebut juga bisa menjadi pemicu kanker serviks tetapi kemungkinannya hanya satu persen kasus di seluruh dunia.
Sumber : Viva News
Apa itu Crystal X?
|
Pusaka Wanita Modern Crystal X
Organ Intim Kewanitaan
Organ Intim Kewanitaan atau sebetulnya adalah alat reproduksi wanita, lihat gambar diatas. Sebagai wanita anda harus selalu menjaganya, merawatnya agar senantiasa sehat tidak ada keluhan maupun timbulnya kanker pada daerah ini. Mengerikan kalau sampai terjadi seperti di bawah ini, kanker mulut rahim atau cervic cancer.