Saturday, June 2, 2012

Awet muda dengan terapi HGH


“Aduuh… meuni geulis pisan.. meuni kinclooong!” atau, “Hebat lho, sampai sekarang Ibu masih sregep dan trengginas.” Hayoo… siapa yang nggak bangga kalau mendengar orang mengomentari kita seperti itu?

Tetap sehat dan terlihat awet muda memang dambaan setiap orang, baik laki-laki maupun perempuan. Tapi harus diakui, kaum perempuan memang lebih ‘heboh’ dalam bidang ini. Berabad tahun yang lalu, perempuan Mesir rela berendam dalam lumpur karena lumpur dipercaya dapat mengencangkan kulit, ... konon. Di Magetan, Jawa Timur, disinyalir masih banyak orang yang mencuci wajahnya dengan air terjun Tirto Sari agar tetap awet muda. Belakangan ini Singapura sedang getol mempromosikan pentingnya manusia modern melawan penuaan dini.


Cleopatra
Tentu ini bukan untuk melawan takdir, karena usia tetap berada di tangan Tuhan. Tapi tidak ada salahnya kan, sekadar menunda gejala alam agar hidup bisa dinikmati dengan nyaman.


Keinginan untuk tetap sehat dan awet muda, yang kini bahkan telah melanda mereka yang masih berusia 25–35 tahun, merupakan tantangan bagi para ahli bioteknologi untuk mengungkap misteri cara-cara menunda penuaan. Penyebabnya diperkirakan antara lain polusi udara, diet yang tidak sehat, dan stres. Juga serangan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh, belum lagi masalah menopause dini yang memunculkan penyakit-penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes.
Kebetulan, salah satu delegasi yang sedang bersidang di UN adalah seorang dokter yang paham dengan terapi sulih hormon, sehingga pada tanggal 19 Februari 2008 beliau, yang datang sebagai anggota POLRI, kami daulat untuk memberikan ceramah seputar topik yang sedang ‘hot’ ini. Ceramah yang disampaikan dr. Anton Castilani MSi, DFM, ini dihadiri oeh pengurus DWP PTRI New York, pengurus DWP KJRI New York dan Forum Perbankan Indonesia. Pada hari itu Pak Dokter memberikan penjelasan tentang penggunaan ‘Human Growth Hormone Therapy’ (terapi sulih hormon pertumbuhan) sebagai salah satu upaya untuk tetap sehat dan awet muda.


 dr. Anton Castilani menerangkan tentang keajaiban Human Growth Hormone (HGH)


Untuk mendapatkan penjelasan yang lebih komprehensif, materi yang disampaikan oleh dr. Anton dilengkapi juga dengan kutipan pendapat, laporan atau keterangan lain dari berbagai sumber.

Apakah hormon itu?
Hormon (dari bahasa Yunani, horman - "yang menggerakkan") adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau antarkelompok sel. Ia berfungsi untuk memberikan sinyal ke sel target yang selanjutnya akan melakukan suatu tindakan atau aktivitas tertentu.

Pesan hormon sangat bervariasi, termasuk di antaranya adalah perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan, pengaturan metabolisme dan persiapan aktivitas baru, atau fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause). Pada banyak kasus, satu hormon dapat mengatur produksi dan pelepasan hormon lainnya. Hormon juga mengatur siklus reproduksi pada hampir semua organisme multiselular.


Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari otak). Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untuk mensekresikan hormonnya dengan mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim impuls saraf ke posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya. (Wikipedia)



Letak kelenjar pituitary



Contoh-contoh hormon: Estrogen – hormon sistem reproduksi perempuan dan hormon yang terkait dengan menopause; Testosteron – hormon terpenting dalam tubuh pria; Insulin – hormon yang berhubungan dengan metabolisme gula dan diabetes; Seratonin - rendahnya hormon ini berhubungan dengan depresi; Endorfin – dihasilkan oleh kelenjar pituitary dan hypothalamus di tulang belakang, berhubungan dengan rasa gairah, orgasme, dll.





Lokasi berbagai kelenjar dalam tubuh

Sekarang, apa hubungannya hormon dengan proses ketuaan?
Hormon merupakan “pembawa pesan kimiawi”, di mana reseptor hormon ini terletak di permukaan sel untuk menerima pesan yang dibawa oleh hormon tersebut. Nah, proses penuaan adalah merupakan bagian dari suatu proses, di mana terjadi miskomunikasi metabolik, yang mengakibatkan pesan endokrinologik dari kelenjar hormon regulator tidak dapat mencapai sel resipien yang dimaksud. Dengan kata lain, bila terjadi sesuatu pada si pembawa pesan, maka ‘kusut’lah pesan yang disampaikan.

Kadar puncak produksi hormon menurun seiring pertambahan umur. Bila pada usia 20 tahun, produksi hormon kita mencapai 100%, maka pada usia 30 th menurun menjadi 80%, 40 th menjadi 60%, 50 th menjadi 40%, 60 th menjadi 25%, 70 th menjadi 15% dan 80 th menjadi 5%.



Seorang nenek bersama cucunya

Perempuan mana yang ingin mengalami menopause? Masa menopause perempuan Indonesia rata-rata dimulai pada usia 48 tahun, dipandang oleh sebagian perempuan sebagai masa yang penuh dengan ‘keluhan’. Dr. Hj. Tri Pratiwi Suci SpOG, spesialis kebidanan dan penyakit kandungan dari Bagian Obstetri dan Ginekologi FKUI menjelaskan bahwa menopause disebabkan oleh adanya defisiensi hormon estrogen akibat berkurangnya sel telur secara alami dalam ovarium. Hal ini mengakibatkan defisiensi hormon estrogen dan progesteron. Kurangnya hormon estrogen mengakibatkan penciutan organ dan proses penuaan, kekeringan kulit dan kurangnya kolagen yang menimbulkan keriputan kulit dan rasa gatal, berkurangnya cairan vagina, dan obesitas. Kurangnya hormon progesteron dapat menurunkan kesuburan pada perempuan.
Dr. Ali Baziad, SpOG memberikan terapi sulih hormon untuk perempuan yang ingin mempunyai anak dan untuk meredam kelihan gejala-gejala menopause yang sangat mengganggu. Pemberian hormon itu untuk mengatasi keluhan menopause seperti pusing, jantung berdebar, sesak nafas, sulit tidur. Terapi sulih hormon tidak bisa membuat seorang menjadi lebih muda, tapi akan terlihat lebih muda. Dengan pemberian hormon tersebut, ia akan tetap bersemangat dan mampu bergerak serta berpikir aktif. Jadi bukan untuk mendapatkan haid kembali. “Masa umur 60 tahun masih ingin haid. Buat Apa? Sudah nenek-nenek! Apa kata cucunya nanti?” canda dr. Ali Baziad.

Apa lagi sih yang terjadi dengan berkurangnya jumlah hormon dalam tubuh kita? Yang jelas, seiring dengan proses ketuaan, muncul ancaman dari berbagai penyakit; seperti jantung koroner, kanker, diabetes, stroke, hipertensi, osteoporosis, osteoarthritis, penyakit autoimun, glaucoma, alzheimer, dll. Tentu tidak semua orang menderita semua penyakit ini. Dan belum tentu kita pasti menderita penyakit-penyakit seperti yang disebutkan tadi.

Beberapa fakta yang didapat menunjukkan beberapa hal, yaitu: th 1980-1990, kelompok usia di atas 100 th bertambah dua kali lipat (sekarang terdapat + 70.000 orang berusia di atas 100 th, diperkirakan menjadi 160.000 orang pada tahun 2010); 90 tahun terakhir, Usia Harapan Hidup meningkat dari 48 menjadi 77 tahun. Dengan usia sepanjang itu, betapa menderitanya (bagi diri sendiri dan keluarga) bila kita menyandang berbagai ragam penyakit berat. Demikian paparan dr. Anton Castilani.

Apa itu terapi Growth Hormone?
Growth hormone (GH), disebut juga somatotropin, adalah hormon protein yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitary yang merangsang pertumbuhan dan reproduksi sel. Karena sekarang kita tahu fungsi pentingnya GH sepanjang usia, maka hormon ini harus dipertimbangkan sebagai hormon vital untuk merawat tubuh dewasa. Hal ini diamini oleh Edward M. Lichten, M.D.,P.C. yang berpraktek di Michigan.

Dahulu GH diambil dari kelenjar pituitary manusia, sekarang telah dapat diproduksi dengan teknologi rekombinan DNA, dan diresepkan untuk berbagai sebab. Terapi GH dapat diberikan dalam bentuk alaminya, ataupun biosintetik.

Terapi GH ini awalnya memang hanya diberikan untuk anak-anak yang menderita penyakit yang menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tubuh. Hingga tahun 2004, USDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) telah menyetujui penyembuhan dengan terapi GH untuk 6 macam penyakit terhambatnya pertumbuhan pada anak.

Melalui penelitian lanjutan, ternyata GH tidak hanya bermanfaat bagi anak-anak tersebut di atas, tetapi juga membawa manfaat untuk orang dewasa yang mengalami defisiensi hormon. Manfaat terapi GH untuk orang dewasa akan dirinci kemudian.

Tahun 1996, USDA telah memberikan ijin beredarnya Humatrope, yang merupakan terapi GH untuk pengobatan defisiensi hormon pada orang dewasa. Humatrope diberikan kepada penderita defisiensi GH yang dialami pada usia dewasa (dapat berdiri sendiri atau diiringi dengan defisiensi bermacam hormon sebagai akibat penyakit hypothalamic, pituitary, pembedahan, terapi radiasi, atau trauma), atau defisiensi GH yang telah ada sejak masa kanak-kanak.

Menurut Dr. Amarullah Siregar, beberapa tahun belakangan ini penggunaan hormon dalam bidang anti-aging medicine memang sudah marak. Anti-aging medicine kini merupakan salah satu spesialisasi bidang kedokteran yang menerapkan ilmu dan teknologi Kedokteran mutakhir untuk deteksi dini, pencegahan, terapi, serta membalikkan disfungsi organ-organ dan penyakit yang berhubungan dengan usia tua. Dalam beberapa minggu, terapi sulih hormon akan dapat membangkitkan orang yang tidak berdaya (rendah harga diri, cemas dan depresi) akibat proses penuaan.

Banyak kasus yang ditemui tidak menunjukkan gejala atau keluhan yang nyata terhadap kekurangan atau gangguan keseimbangan hormon. Oleh karena itu pemeriksaan biomarker penting untuk mengetahui secara pasti dan tepat intervensi apa yang akan dilakukan. Selain itu juga penting untuk menentukan dosis pemberian yang tepat pada setiap orang. Untuk menghindari risiko terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, para ahli merekomendasikan untuk menelusuri riwayat kesehatan keluarga.

Apa sih hebatnya HGH dalam terapi sulih hormon?
Menurut dr. Anton, efek dari terapi HGH sejibun, yaitu: peningkatan massa otot tanpa latihan, penurunan lemak tubuh tanpa diet, peningkatan energi, perbaikan fungsi seksual, pertumbuhan kembali organ yang mengalami penciutan, cardiac output meningkat, fungsi pertahanan tubuh meningkat, daya tahan dalam latihan meningkat, perbaikan faal ginjal, perbaikan tekanan darah, perbaikan profil lipid, percepatan penyembuhan luka, kulit menjadi lebih muda dan tebal, pertumbuhan rambut, berkurangnya kerutan pada kulit, perbaikan sintesa kolagen, berkurangnya selulit, penglihatan dan pendengaran membaik, perbaikan mood, tidak cepat lelah, daya ingat meningkat, dan perbaikan pola tidur.

Kalau diperhatikan, kok seperti kondisi kita waktu masih muda ya? Yah.. sekitar remaja hingga dewasa muda. Tidak heran begitu banyak selebriti tertarik dengan terapi ini. Ditengarai Madonna, Demi Moore, Pamela Anderson, Jennifer Aniston, Debbie Harry adalah pelanggan suntik HGH. Isunya sih begitu. Pernah dengar berita Sylvester Stallone yang baru-baru ini tertangkap basah membawa cairan suntik tersebut? Pantes ya, sudah puluhan tahun dia masih bisa jadi Rambo lagi. Idih, meuni rumpi. Tapi coba lihat foto Madonna di bawah ini.


Madonna, 1986



Madonna, 2007

Kembali lagi pada dr. Anton, istilah yang diberikan Pak Dokter terhadap terapi ini adalah ‘Pengampunan’. Setelah menjalani terapi, tubuh kita akan terasa dan terlihat lebih muda 10 hingga 20 th. Beberapa penyakit akan hilang. Nah pada titik inilah saat ‘Pengampunan’ kita, pergunakanlah dengan baik, dalam arti jaga kondisi tubuh agar tidak berada pada kondisi sebelumnya pada 10-20 th mendatang, karena terapi ini tidak akan menghilangkan penderitaan kita selamanya. Diharapkan agar kita lebih bijaksana dan mengubah kesalahan pola hidup dan pola makan yang selama ini kita jalani.

Seperti apa sih terapi sulih hormonnya?
Sebelum dilakukan terapi, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan dan penelusuran riwayat kesehatan keluarga pasien, dll. Dosis diberikan berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut. Terapi dapat diberikan dalam dua bentuk, yaitu melalui suntikan dan spray. Amat disarankan agar terapi suntik dilakukan oleh dokter yang betul-betul paham dengan jenis pengobatan ini.

Terapi suntik berisi HGH mempunyai daya kerjanya langsung dan diberikan tiap dua minggu. Terapi jenis ini mempunyai resiko overdosis bila dokter tidak hati-hati dan juga terdapat withdrawal effect (kondisi tidak nyaman sewaktu terapi dihentikan). Oleh karena itu sebaiknya terapi jenis ini dilakukan oleh dokter yang ahli. Sementara terapi spray merupakan precursor yang mendorong kelenjar pituitary memproduksi HGH, daya kerjanya tidak langsung, dilakukan dua kali sehari, tidak ada resiko overdosis dan tidak ada withdrawal effect.


Macam obat HGH, dalam bentuk suntikan dan semprotan atau spray

Untuk biaya terapi ini, ada baiknya kita periksa kondisi dompet kita, karena Pak Dokter mematok harga Rp 3-6 juta perbulan (tergantung besarnya dosis) untuk terapi jenis suntikan dan Rp 1,5 juta perbulan untuk terapi jenis spray. Terapi suntikan dilakukan sampai dengan 6 bulan, dan dapat diulangi beberapa tahun lagi bila dirasa perlu.

Pro dan Kontra
Setiap jenis terapi atau penyembuhan baru sudah barang tentu mengundang banyak pro dan kontra. Setelah pemaparan yang indah-indah di atas, tidaklah adil bila tidak dikemukakan resiko negatif pemakaian HGH ini.

Menurut Prof. Dr. Biran Affandi, SpOG dari Klinik Raden Saleh, efek samping terapi sulih hormon estrogen adalah rasa eneg, keputihan, disposisi lemak berlebihan, estripia cervix, nyeri kepala jenis vaskuler, hipertensi, penekanan laktasi dan buah dada tegang karena retensi cairan. Sedang efek samping terapi sulih hormon progesteron antara lain nafsu makan meningkat, berat badan bertambah, cepat lelah, depresi, libido berkurang, jerawat, lama haid berkurang, nyeri kepala dan efek anabolik.

Efek negatif dari terapi GH yang terdokumentasi adalah pembengkakan jaringan lunak, nyeri sendi, sindrom carpal tunnel-like, pembesaran payudara dan diabetes.(MLB.com). Sementara Prof. (emeritus) Mike Besser dari St Bartholomew’s Hospital, London, menambah deretan efek negatif ini dengan hipertensi, penumpukan cairan dan kekhawatiran akan timbulnya kanker. Apalagi bila penggunaannya disalahgunakan.

Penyalahgunaan ini dapat berupa: pemakaian di luar pengawasan dokter ahli, pemakaian tidak sesuai dosis, pemakaian tidak pada penderita defisiensi GH (semata-mata kosmetik), pemakaian dikombinasi dengan steroid, penggunaan obat yang tidak dapat dipertanggung-jawabkan keabsahannya, dll.

Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, melaporkan bahwa pada penelitian terbaru menunjukkan bahwa terapi sulih hormon menurunkan resiko penyakit jantung koroner hingga sepertiganya pada perempuan yang memulai terapi sesegera mungkin saat memasuki masa menopause. Hasilnya akan berbeda bila terapi diterapkan pada kelompok perempuan yang lebih tua.

Prof. Dr. Biran Affandi, SpOG dalam kesimpulannya mengatakan bahwa terapi hormon dapat mencegah pengeroposan tulang dan penyakit jantung. Oleh karena itu terapi jenis ini dianggap aman bila di bawah pengawasan dokter dan ahlinya. Terapi juga tidak dilakukan dalam jangka waktu panjang. Pendapat ini persis seperti yang dilansir oleh ABC News pada 14 Februari 2008, bahwa “jika terapi GH diberikan dengan dosis yang tepat, efek sampingnya adalah minimal.”

Banyak jalan untuk tampil sehat, segar dan awet muda. Setiap cabang ilmu mencoba memberikan sumbangsihnya. Tidak ada kewajiban kita untuk menjalankan satu jenis atau semua yang ditawarkan. Pelajari, pertimbangkan dan barulah kemudian memilih jenis pencegahan, pengobatan atau terapi yang paling sesuai dengan kita saat ini (yang menurut kita sesuai saat ini belum tentu oke lima tahun mendatang, kan).


Ny. Donna F. Ruddyard, atas nama Ketua DWP PTRI NY, menyerahkan kenang-kenangan kepada dr. Anton Castilani

Ceramah kesehatan yang diadakan pada bulan Februari di PTRI New York ini ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan kepada pembicara. Kegiatan tersebut, ditambah dengan artikel ini mudah-mudahan dapat memberikan, paling tidak informasi yang bermanfaat tentang terapi sulih hormon dan terapi GH, paling tidak untuk Pengurus DWP PTRI New York.

· dr. Anton Castilani, MSi, DFM selain berpraktek sebagai dokter umum adalah juga perwira menengah POLRI yang berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi RI, bertugas di Pusat Kedokteran POLRI bagian Forensik.
· Dr. Amarullah Siregar, FBIHom, DIHom, DNMed, MSc, MA, Ph.D. adalah dokter ahli Naturopati yang berprofesi sebagai Health Care Specialist, Homeopathic Medicine consultant, naturopathic Medicine Consultant, dan Anti Aging Medicine Practitioner.
· Dr. Ali Baziad, SpOG, KFER adalah dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari Bagian Obstetri dan Ginekologi FKUI/RSCM.


Ny. Donna Febrian Ruddyard

Bidang Pendidikan

sumber
http://dwpptri-ny.blogspot.com/2008/03/awet-muda-dengan-terapi-sulih-hormon.html

baca juga side efect hgh ini di
http://www.ehow.com/way_6171519_hgh-spray-effectiveness.html